Jakarta, rakyatpembaruan.com –
PT PLN (Persero) terus memperkuat langkah transisi energi bersih melalui kolaborasi strategi menuju berbagai pihak. Hal ini diwujudkan melalui kerja sama dengan Uni Eropa, KfW Development Bank, dan PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) atau SMI untuk proyek pembangkit energi baru dan terbarukan (EBT) _pumped storage hydropower_ berskala besar di Sumatera Utara dan Jawa Timur.
Sebagai bagian dari kolaborasi tersebut, Uni Eropa dan KfW memberikan bantuan teknis berupa penyusunan dokumen _feasibility study_ untuk proyek Indonesia Sumatra Pumped Storage di Simalungun, Sumatra Utara dan Indonesia Grindulu Pumped Storage di Pacitan, Jawa Timur dengan total dukungan pendanaan persiapan proyek mencapai sekitar EUR 6 juta. Selain itu, PLN, PT SMI, dan KfW telah menandatangani Head of Agreement terkait bantuan teknis untuk pengembangan kedua proyek tersebut, menandai penguatan komitmen bersama dalam percepatan pembangunan infrastruktur EBT.
Proyek kedua ini akan berperan penting dalam memperkuat sistem ketenagalistrikan nasional sekaligus meningkatkan kapasitas energi terbarukan dalam jaringan PLN sesuai dengan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2025-2034.

Direktur Keuangan PLN Sinthya Roesly menjelaskan bahwa pengembangan proyek EBT merupakan langkah strategis PLN dalam mempercepat transisi energi. Untuk itu PLN terus membuka investasi yang berkelanjutan dengan berbagai mitra strategis.
“Transisi energi membutuhkan dukungan semua pihak dan memerlukan skema pembiayaan yang inovatif dan berkelanjutan. Melalui kerja sama dengan berbagai mitra seperti Uni Eropa, KfW, dan PT SMI, PLN dapat mengakses berbagai potensi _bantuan teknis_ yang memungkinkan PLN untuk meningkatkan kapasitas dan kompetensi pengelolaan dalam portofolio investasi menuju ekonomi rendah karbon,” ujar Sinthya.
Sementara itu, Executive Vice President Keuangan Korporat PLN Maya Rani Puspita menyampaikan apresiasi atas dukungan pembiayaan dan kerja sama teknis dari Uni Eropa, KfW, dan PT SMI.
“Kerja sama ini menjadi langkah penting dalam mempercepat pencapaian target _Net Zero Emissions_ pada tahun 2060 atau lebih cepat. Proyek _pumped storage_ akan memperkuat persaudaraan sistem kelistrikan nasional sekaligus mendukung integrasi energi terbarukan dalam skala besar,” ujar Maya di acara Stakeholder Meeting, Jumat (7/11).
Proyek Indonesia Sumatra Pumped Storage akan memanfaatkan Danau Toba sebagai waduk bawah dan membangun waduk atas dengan sistem bendungan cincin (_ring dam_). Investasi proyek ini mencapai sekitar USD 582 juta. Sementara itu, proyek Indonesia Grindulu Pumped Storage akan memiliki empat unit berkapasitas total 1.000 MW dengan perkiraan investasi USD 1,08–1,3 miliar. Proyek kedua ini menjadi bagian dari paket pembiayaan Team Europe senilai EUR 3,4 miliar yang didedikasikan untuk mendukung program transisi energi Indonesia.
Perwakilan Uni Eropa untuk Indonesia Jerome Pons menegaskan komitmen Uni Eropa dalam mendukung pembangunan infrastruktur energi bersih di Indonesia.
“Melalui inisiatif Global Gateway, Uni Eropa berkomitmen membantu Indonesia mengembangkan sistem tenaga listrik yang modern, tangguh, dan rendah emisi. Pumped storage merupakan elemen penting untuk menyeimbangkan sistem tenaga listrik berbasis energi terbarukan,” ujar Pons.
Dari pembiayaan sisi domestik, Direktur Pembiayaan Publik dan Pengembangan Proyek PT SMI, Faris Pranawa, menyampaikan bahwa kolaborasi ini mencerminkan sinergi yang kuat antar lembaga dalam mempercepat proyek-proyek transisi energi di Indonesia.
“PT SMI siap berperan sebagai katalis pembiayaan hijau untuk memastikan proyek pumped storage dapat berjalan berkelanjutan. Sinergi antara PLN, SMI, Uni Eropa, dan KfW menjadi contoh nyata kolaborasi global untuk masa depan energi Indonesia,” ungkap Faris.
Kolaborasi ini juga merupakan tindak lanjut dari kesepakatan kerja sama yang ditandatangani pada COP28 Dubai 2023. Implementasi ini menjadi langkah nyata komitmen PLN dan para mitra internasional dalam mewujudkan transisi energi yang berkeadilan, sejalan dengan komitmen global terhadap pengendalian perubahan iklim.
(Adi/Rp)