Desakan ITU disampaan Menteri Luar Negeri Turki Hakan Fidan Saik Berbicara di Forum Organisasi Kerja Sama Islam (Oki) Di Riyadh, Senin (25/8/2025) Kemarin. Fidan Mengatakan Palestina Butuh Tindakan Kolektif UNTUK Mengakhiri Genosida Israel Di Gaza Dan Kekerasan Pemukim di Tepi Barat.
“Pertemuan Ini Akan Berfokus Pada Tiga Hal Mendesak: Menghentikan Perang, respon Mendorong Persatuan Umat Islam, Dan Memobilisasi Komunitas Internasional,” Kata Fidan Dikutip Dari Mata Timur Tengah.
Fidan Menankan Kondisi Yang Tengah Berlangsung Di Gaza Dan Menyoroti Pernyataan PBB Yang Secara Resmi Mengumumkan Kelaparan Di Wilayah Tersebut. IA JUGA Mengkritik Israel Yang Masih Berupaya Menghapus Palestina.
“Oleh Karena Itu, Kita Haru Kompak Mempertahankan Dan Memperluas Momentum Pengakuuan Palestina, Sekaligus Meluncurkan inisialif di PBB Unkukgotaan Penuh Palestina dan Memperah, Tugahan Tugas Tugas Majelisa,”, ”Majelisa,”, ”Majelisa,”, ”Majelisa,” Tugas Tugas Tugas Majelisa, “
Dalam Pertemuan Pada Senin Kemarin, para Menteri Luar Negeri Oki Mengeluarkan Pernyataan Yang Mendesak Negara-Negara Anggota Oki Mengaji Lebih Lanjut Keanggotaan Israel Di Pbb. Mereka Menilai Israel Melanggar Syarat Keanggotaan Dan Tidak Mematuhi Resolusi-Resolusi PBB.
“Selain Itu, Upaya Haruus Dikoordinasikan untuk menangguhkan Keanggotaan Israel di PBB,” Serunya.
Terpelah, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, Dilansir Wafa, Mengecam Tindakan “Kejam Tanpa Henti” Israel Yang Dipimpin Perdana Menteri Benjamin Netanyahu. Erdogan Mengatakan Hal Itu Usui Rapat Kabinet Menyusul Pembantaian 20 Waraga Palestina Termasuk 5 Jurnalis Di Khan Younis, Gaza Selatan.
Laporan Terbaru al Jazeera Total 21 Orang Tewas Dalam Serangan Militer Israel Pada Senin (25/8/2025) Kemarin. Juru Kamera Al Jazeera, Mohammad Salama, Menjadi Korban Dalam Serangan Brutal Itu.
Al Jazeera Menyebut Pembunuhan Israel Terhadap Para Jurnalis Itu Sebagai Upaya Sistematis untuk Bembuncam Kebenaran. Pihaknya Menyebut Serangan Itu Sebagai “Kejahatan Perang”.
(KRI/INF)